Bicara tentang
tokoh inspirasi, banyak sekali orang yang bisa menginspirasi kita. Tentunya
kita harus tahu apa yang telah dia kerjakan dan segmua perjuangannya untuk
mencapai semua yang diinginkan. Orang
tersebut tidak harus terkenal, tidak harus populer, hanya perjuangannya yang
bisa sangat berarti bagi kita itu sudah cukup.
Mulai dari orang terdekat seperti teman, saudara bahkan orang tua yang berusaha dalam mendidik anak serta penuh perjuangan demi yang terbaik. Mungkin untuk tokoh-tokoh besar dunia banyak yang mengetahui karena dia sangat berpengaruh dalam sejarah dan memungkinkan seseorang untuk mengabadikannya ke dalam media. Dari banyak tokoh inspirator dari dalam maupun luar negeri, saya akan menceritakan satu tokoh yang menginspirasi bagi saya, dia adalah Ardian Syaf.
Mulai dari orang terdekat seperti teman, saudara bahkan orang tua yang berusaha dalam mendidik anak serta penuh perjuangan demi yang terbaik. Mungkin untuk tokoh-tokoh besar dunia banyak yang mengetahui karena dia sangat berpengaruh dalam sejarah dan memungkinkan seseorang untuk mengabadikannya ke dalam media. Dari banyak tokoh inspirator dari dalam maupun luar negeri, saya akan menceritakan satu tokoh yang menginspirasi bagi saya, dia adalah Ardian Syaf.
Mungkin banyak
orang tidak tahu, tidak kenal, siapa sih Ardian Syaf ini? darimana? dan ada apa dengannya? pertanyaan
seperti itulah yang mungkin akan muncul dari pembaca saat pertama kali mendengar
nama `Ardian Syaf. Ternyata, setelah saya mencari dari berbagai sumber tentang
Ardian Syaf, lahir 13 Januari 1980. Orang yang memiliki nama panggilan akrab Aan ini tinggal
dan berasal dari Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.
Dari desa kecil kampung halamannya Ardian Syaf bisa menembus dunia. Menurut
pengakuannya Aan mulai menggambar sejak 4 tahun dimulai menggambar lantainya
hanya dengan kapur tulis. Meskipun demikian prestasinya terlihat pada saat Aan
duduk di bangku SMP. Dia menjuarai lomba Menggambar se-Kecamatan serta di SMA
juara 1 tingkat nasional dalam rangka 50 tahun Indonesia Merdeka.
Tak hanya sampai disitu demi “menindak lanjuti” bakat
yang dimilikinya, Ardian Syaf melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri
Malang di Desain Komunikasi Visual. Aan tidak meraihnya dengan gampang, lulusan
tahun 2004 dan sempat bekerja sebagai tukang lay out dan ilustrator sebuah
penerbitan. Sejak tahun 2005 Ardian Syaf mulai melamar untuk menjadi Ilustrator
dunia. Puluhan surat Ia kirim untuk lamaran kerja yang akhirnya ditolak, walaupun
lamaran yang ia kirim disuguhkan dengan ilustrasi terbaik karyanya. Sekian lama
tidak mendapatkan pesanan gambar, hanya pesanan kecil-kecilan tanpa imbalan
yang tetap Aan kerjakan untuk mengasah kemampuan menggambarnya.
Waktu
terus berjalan, akhirnya Aan mulai mendapat pesanan kecil-kecilan selama dua
tahun berupa bayaran $25/halaman. Itupun hanya komik pendek 8 halaman. Kondisi
Ardian yang sudah menikah sempat ingin putus asa dan ingin bekerja di kota
besar.
Selanjutnya dari seorang penulis Irlandia bernama
Ketty, Ardian mendapatkan informasi darinya tentang sebuah proyek. Satu
penerbit tengah mencari ilustrator komik untuk proyek komik berjudul Dresden
Files. Dengan segera Ardian memasukkan lamaran dan melampirkan karya
terbaiknya. Tidak tersangka dia langsung mendapatkan jawaban. “Selamat anda
kami kontrak!” Peristiwa tak terduga karena Ardian mendapatkan kontrak eksklusif dari sebuah penerbit bernama
Dabel Brother di Amerika Serikat dalam waktu tertentu. Dengan total mengerjakan
12 jilid, masing-masing setebal 22 halaman. Satu bulan Ardian mengerjakan satu
jilid dengan hitungan satu hari satu halaman. Honor untuk satu halaman 100
dolar.
Sikap
profesioanal, inilah yang dibutuhkan Ardian untuk menjadi seorang illustrator
untuk penerbit asing. Kedisiplinan soal waktu. Dalam sehari Aan harus
menyelesaikan satu halaman. Sebenarmya bukan persoalan berat bagi sang Ardian
Syaf. Dari naskah yang ditulis oleh Mark Powers ini cukuplah rinci. Dari
deskripsi tulisan menjadi bahasa gambar tidaklah mudah. Butuh keahlian khusus
seperti yang dimiliki Ardian Syaf ini. Ternyata proyek ini cocok dengan Ardian.
Dabel Brother menyukai karakter gambar Aan.
Semakin lama, gambaran hasil karya Ardian semakin
matang. Ditambahkan lagi Ardian menikmati pekerjaannya sehingga proyek
pertamanya dapat diselesaikan dengan baik. Ardian Syaf cukup bangga mendengar
bahwa Dresden Files masuk peringkat keempat komik terlaris. Bahkan, juga sempat
masuk nominasi penghargaan komik di Amerika. Hasil karya terangkat, otomatis
nama Ardian Syaf juga ikut naik. Tetapi saying penerbit Dabel Brother akhir
mengalami nasib “bangkrut”.
X-Men Manifest Destiny
Hulk by Ardian Syaf
Ardian Syaf
Walaupun
demikian, nama Ardian Syaf sudah terjaring sebagai Ilustrator yang mampu bersaing
di dunia komik internasional. “Penerbit
komik dunia itu tampaknya luas, tapi sesungguhnya sempit. Seorang illustrator
yang bagus di satu penerbit, akan gampang dikenali penerbit lain”. Setelah
lepas dari Dabel Brother, Ardian diajak bergabung oleh sebuah agency yang
berkedudukan di spanyol. Sang agen menawarkan hasil karya Aan ke penerbit
Amerika. Tak tanggung-tanggung kabar mengagumkan kembali menerpa sang Ardian
Syaf. Salah satu penerbit raksasa dunia, Marvel kebagian giliran mendapatkan
kontrak Ardian. Kali ini Aan berkesempatan mengerjakan komik salah satu tokoh
superhero dunia, yakni superhero X-Men. Ardian tak menyangka bisa bekerja pada
sebuah penerbit raksasa.
Sebuah penerbit besar tak luput dari DC Comics.
Selanjutnya Aan mendapatkan kontrak oleh penerbit saingan Marvel ini. Ardian
menggarap JLA dan Titans, bahkan ia menggarap komik Superman, Batman, Green
Lantern, Aquaman, dan superhero legendaris dunia lainnya. Mulai honor $200/
halaman, Ardian dikontrak eksklusif selama dua tahun dengan bayaran
$235/halaman.
Sebenarnya Aan sering diminta penerbit untuk
menghadiri event komik di AS. Di sana, acara komik memang diselenggarakan
tahunan. Biasanya, menghadirkan para kreator untuk keperluan launching komik
atau book signing. Tahun lalu, Aan sebenarnya juga diundang ke Afrika Selatan
untuk acara komik internasional. Uniknya, Aan tak pernah memenuhi undangan.
Ardian Syaf juga berencana membuat komik lokal setelah setelah kontrak
eksklusifnya berakhir.
Berikut daftar komik Ardian Syaf:
§ Take
A Chance, 1-4, Dabel Brothers Publishing
§ The
Dresden Files: Welcome to The Jungle 1-4 (Dabel Brothers Publishing)
§ The
Dresden Files: Stormfront 1-6 (Dabel Brothers Publishing)
§ X-Men
Manifest Destiny: Nighcrawler (Marvel)
§ Captain
Britain & MI-13, 13 (Marvel)
§ JLA,
34 (DC)
§ Titans,
23 (DC)
§ Superman/Batman,
68-70 (DC)
§ Blackest
Night: Batman, 1-3 (DC)
§ Blackest
Night: Phantom Stranger (DC)
§ Green
Lantern Corps, 48-52 (DC)
§ Brightest
Day, 1,2,4,5,7,8,13 (DC)
No comments:
Post a Comment